Bagi kita manusia, berdiri di atas permukaan air adalah hal yang mustahil. Tapi, bagi seekor nyamuk, berdiri di atas permukaan air merupakan hal yang biasa. Apa ya, rahasianya?
Hal ini berkaitan erat dengan tegangan permukaan air. Tegangan permukaan terjadi karena interaksi molekul-molekul zat cair di permukaan zat cair tersebut.
Setiap benda terdiri dari molekul-molekul kecil yang saling berinteraksi, termasuk air. Setiap benda memiliki jenis molekul yang berbeda. Interaksi antar molekul dalam suatu zat disebut kohesi, sedangkan interaksi antar molekul pada zat yang berbeda disebut adhesi. Hal ini berkaitan erat dengan tegangan permukaan air. Tegangan permukaan terjadi karena interaksi molekul-molekul zat cair di permukaan zat cair tersebut.
Karena setiap molekul air berinteraksi, setiap molekul di dalam air mengalami gaya tarik dari segala arah sehingga menghasilkan gaya total sebesar nol. Pada permukaan air, hanya terdapat molekul air di samping kanan, kiri, dan bagian bawahnya yang menariknya, sedangkan di bagian atasnya tidak ada molekul air yang memberi gaya tarik. Inilah yang menyebabkan permukaan air tampak memiliki lapisan tipis elastis.
Jika di atas permukaan air diletakkan benda lain, maka benda ini akan memberi tekanan tertentu pada permukaan air. Molekul-molekul air di bawah permukaan akan memberikan gaya ke atas untuk menopang benda tersebut.
Besarnya gaya ke atas ini merupakan perkalian koefisien tegangan permukaan zat cair dengan luas permukaan benda di atasnya. Gaya ke atas dari molekul-molekul air ini menyebabkan nyamuk tidak tenggelam dan mampu berdiri di atas permukaan air. Nyamuk yang sangat ringan tidak mampu memecah tegangan permukaan air.
Kalau badan kita, tentu memiliki gaya tekan yang jauh lebih besar dari tegangan permukaan air, makanya kita tidak bisa berdiri seperti nyamuk di atas air.
sumber
0 komentar:
Posting Komentar